BeritaTV24

Berita Hits & Viral TV Hari Ini

Otomotif

Joan Mir Akui Motor Tak Kompetitif, Hingga Sterlacchini Ke Honda

Joan Mir Akui Motor Tak Kompetitif, Hingga Sterlacchini Ke Honda
Joan Mir Akui Motor Tak Kompetitif, Hingga Sterlacchini Ke Honda

Joan Mir Masih Merasa Tidak Mampu Tampil Kompetitif Di Ajang MotoGP Meskipun Honda Telah Meningkatkan Konfigurasi Mesin Mereka. Yang mana, sepanjang musim MotoGP 2024 performa Joan Mir bersama RC213V tidak menunjukkan peningkatan yang berarti. Pada awalnya, Joan Mir sempat merasa optimis dengan konfigurasi mesin baru yang di perkenalkan oleh Honda pada Grand Prix Austria. Namun, harapannya berbalik menjadi kekecewaan setelah ia harus menghadapi kenyataan pahit saat balapan pada hari Minggu. Yang mana, dalam balapan dengan kondisi lintasan kering tersebut, Joan Mir hanya mampu finis di posisi ke-17. Ia tertinggal hampir empat detik di belakang Augusto Fernandez dari tim Tech3 yang menutup posisi terakhir dalam perolehan poin. Hasil ini sangat mengecewakan, serta yang lebih mengkhawatirkan bagi Mir adalah ketidakmampuannya untuk bersaing dengan rival-rivalnya di setiap aspek balapan. Ia mengalami kesulitan dalam pengereman, akselerasi, dan bahkan dalam menjaga kondisi ban. Sehingga, ia merasa sangat terbatas dengan keadaan di Honda. 

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa ia tidak bisa memaksimalkan performanya karena keterbatasan yang ada pada motornya. Joan Mir merasa tidak ada aspek positif yang dapat ia ambil dari situasi tersebut. Hal ini terjadi karena ada banyak getaran yang ia rasakan dan kondisi tersebut mungkin adalah yang terburuk yang pernah ia alami. Mir merasa bahwa tantangan terbesarnya adalah sekadar untuk tetap berada di atas motor, tanpa bisa mengeksekusi balapan dengan baik. 

Di sisi lain, ketika proses pengereman di lintasan lurus, Mir seringkali mengalami penguncian pada bagian depan motornya. Hal ini membuatnya kesulitan untuk mengerem dengan optimal. Selanjutnya, saat hendak membuka gas, motornya cenderung berputar. Kemudian, saat ia mencoba membuka gas lebih lanjut, ia merasa seolah-olah melayang dan tidak bisa mengendalikan motornya dengan baik. Selain itu, ia juga merasakan bahwa penurunan performa ban pada motornya lebih besar di bandingkan dengan yang lain.

Joan Mir Menegaskan Bahwa Waktu Tambahan Di Lintasan Sangat Penting Bagi Honda Untuk Menguji Pembaruan

Catatan di awal balapan menunjukkan pada saat ia masih berada dalam kelompok pembalap, ia terpaksa harus melambat karena tekanan ban depannya sangat rendah. Kondisi ini membuatnya tidak bisa mendorong performa motornya secara maksimal. Honda, bersama dengan Yamaha dan KTM, baru saja menyelesaikan dua hari uji coba privat di Misano minggu ini. Meskipun begitu, Joan Mir hanya di izinkan untuk melakukan beberapa putaran di belakang RC213V. Hal ini mengingat kelonggaran yang di terima oleh Honda sebagai salah satu pabrikan yang bermarkas di Tokyo sesuai dengan peraturan yang berlaku. Uji coba ini berlangsung sebelum lima putaran MotoGP dalam enam akhir pekan yang di mulai dari akhir Agustus hingga awal Oktober.

Joan Mir Menegaskan Bahwa Waktu Tambahan Di Lintasan Sangat Penting Bagi Honda Untuk Menguji Pembaruan baru dan merancang versi motor berikutnya. Menurutnya, jadwal balapan yang padat membuat mereka harus melakukan berbagai uji coba di Misano pada hari Rabu. Serta, di lanjutkan dengan pengujian di Aragon sehari setelahnya, kemudian balapan serta uji coba di Misano. Honda akan mencoba berbagai hal termasuk konfigurasi mesin yang berbeda. Tujuan mereka adalah untuk menemukan sesuatu yang bisa meningkatkan cengkeraman serta beberapa aspek besar lainnya. Yang mana, ini akan membantu menentukan arah pengembangan motor di masa depan. Di samping upaya Joan Mir, Honda juga memanfaatkan pengalaman Johann Zarco yang baru bergabung dengan LCR. Yang mana, ini untuk mengatasi kemerosotan mereka di MotoGP. Zarco yang telah menghabiskan empat musim terakhir dengan Ducati, di harapkan mampu memberikan wawasan berharga bagi Honda. Zarco menekankan pentingnya membangun dasar yang kuat untuk RC213V sebelum mulai menerapkan suku cadang baru. 

Ia mengungkapkan bahwa Ducati telah melalui berbagai upaya di masa lalu, tetapi selama tiga tahun terakhir semuanya berjalan dengan baik. Kemduian, Zarco juga menyebut bahwa Ducati selalu membawa suku cadang baru, namun mereka memiliki fondasi yang sangat kuat.

Sterlacchini Yang Di Kenal Sebagai Tangan Kanan Gigi Dall’Igna Di Ducati

Zarco mencatat bahwa Honda telah mencoba berbagai hal, meskipun tidak selalu terlihat seperti yang di lakukan oleh Ducati atau KTM. namun, merek ini tidak pernah berhenti berupaya, yang mana ketika di amati lebih dekat, pekerjaan yang di lakukan oleh Honda cukup mengesankan. 

Kembali ke HCR, negosiasi yang sedang berlangsung antara Fabiano Sterlacchini dan para eksekutif pabrikan Jepang berpotensi membuat insinyur Italia tersebut bergabung dengan HRC mulai musim depan. Sterlacchini Yang Di Kenal Sebagai Tangan Kanan Gigi Dall’Igna Di Ducati hingga tiga tahun lalu. Selanjutnya, ia bergabung dengan tim teknis KTM pada tahun 2021 untuk memimpin proyek motor mereka di MotoGP. Meskipun kepindahannya ke Honda belum di konfirmasi dan kemungkinan besar tidak akan terjadi hingga akhir musim atau awal tahun depan. Namun kehadirannya sudah di sambut dengan antusias oleh pembalap HRC, Luca Marini dan Joan Mir. Kedua pembalap ini menyatakan kegembiraannya atas prospek bergabungnya seorang insinyur dengan pengalaman luas seperti Sterlacchini.

Joan Mir merasa bahwa kedatangan insinyur tersebut akan menjadi sesuatu yang sangat positif. Mir percaya bahwa bantuan dari individu yang kompeten dan berasal dari luar Honda sangat di perlukan untuk mengembangkan proyek motor ini. Ia menekankan bahwa orang-orang yang memiliki kemampuan untuk membantu para insinyur Jepang dalam mengembangkan motor tersebut dengan cara terbaik sangat di butuhkan tim saat ini. Joan Mir juga menambahkan bahwa perekrutan insinyur dari luar adalah sesuatu yang sudah di inginkan sejak awal. Serta, ia merasa bahwa Honda akhirnya menyadari bagaimana cara melakukan hal tersebut dengan benar.

Luca Marini,rekan setim Joan Mir juga mengungkapkan pendapat serupa. Meskipun ia sedikit mengalihkan pembicaraan dan tidak ingin berasumsi bahwa ia akan bekerja sama dengan Sterlacchini. Namun, Marini tetap mengakui kehebatan insinyur tersebut. Ia menjelaskan bahwa meskipun ia belum mendengar kabar resmi terkait hal ini, ia sangat mengagumi kompetensi Sterlacchini.

Honda Sangat Membutuhkan Sosok Seperti Sterlacchini Yang Bisa Memimpin Di Dalam Pabrik Bersama Para Insinyur

Marini percaya bahwa insinyur tersebut memiliki pengetahuan mendalam tentang Ducati dan telah mengikuti proyek tersebut serta KTM dengan sangat baik. Menurutnya, Sterlacchini telah melakukan banyak hal positif, terutama karena KTM berkembang dengan sangat cepat di bawah arahannya. Rekan Joan Mir ini juga menyebut bahwa jajaran pimpinan Honda sedang bekerja keras untuk mengubah banyak hal dan kembali meraih kemenangan. Yang mana, jika Sterlacchini benar-benar bergabung itu akan menjadi opsi yang sangat baik bagi Honda. Pol Espargaró, yang pernah menghabiskan dua musim bersama Honda sebelum kembali ke KTM juga memberikan pandangannya mengenai Sterlacchini. Espargaró menggambarkan Sterlacchini sebagai individu yang sangat cerdas dan kompeten. Menurutnya, Honda Sangat Membutuhkan Sosok Seperti Sterlacchini Yang Bisa Memimpin Di Dalam Pabrik Bersama Para Insinyur

Sterlacchini di harapkan dapat membawa wawasan baru yang bisa membantu Honda kembali ke jalur kemenangan. Hal ini mengingat pengalaman dan keahliannya dalam mengelola proyek-proyek motor besar di Ducati dan KTM. Honda sedang berupaya keras untuk melakukan perubahan besar serta kehadiran seorang insinyur berkaliber seperti Sterlacchini bisa menjadi langkah penting dalam upaya tersebut agar sifat kompetitif dari motor Honda dapat di capai oleh Marini dan Joan Mir.