BeritaTV24

Berita Hits & Viral TV Hari Ini

Health

Mengetahui Penyebab Alergi Makanan Pada Anak Dan Gejalanya

Mengetahui Penyebab Alergi Makanan Pada Anak Dan Gejalanya
Mengetahui Penyebab Alergi Makanan Pada Anak Dan Gejalanya

Mengetahui Penyebab Alergi Makanan Pada Anak Serta Gejalanya Harus Di Ketahui Oleh Orang Tua Agar Dapat Mengantisipasinya. Alergi makanan pada anak merupakan masalah kesehatan yang tidak boleh di anggap sepele. Menurut Hopkins Medicine, alergi makanan terjadi karena sistem imun tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap jenis protein tertentu yang terdapat dalam makanan. Reaksi ini dapat beragam, mulai dari gejala ringan seperti demam dan gatal-gatal hingga reaksi yang lebih berat seperti menurunnya tekanan darah yang drastis bahkan risiko kematian.

Anak-anak yang terserang alergi makanan sering kali mengalami gejala yang parah, termasuk demam, ruam dan mual, yang tentunya bisa menghambat rutinitas mereka sehari-hari. Situasi ini tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik anak, tetapi juga dapat menimbulkan stres yang signifikan bagi orang tua. Orangtua harus sangat berhati-hati dalam memilih makanan yang aman untuk anak mereka dan sering kali harus berhadapan dengan kondisi medis yang memerlukan perawatan khusus.

Walaupun alergi makanan dapat di kendalikan dengan cara mencegah makanan yang mengandung alergen, hal ini tidak selalu mudah untuk di lakukan. Orang tua harus selalu berhati-hati dan memastikan bahwa makanan yang di konsumsi anak bebas dari protein yang memicu alergi. Kemudian tindakan ini juga harus di sertai dengan penyesuaian besar dalam gaya hidup dan pola makan.

Dokter spesialis anak dari RS Permata Depok, dr. Agnes Tri Harjaningrum, Sp.A, menjelaskan informasi mengenai penyebab dan ciri-ciri alergi makanan pada anak. Anak-anak yang alergi terhadap makanan pada umumnya akan menunjukkan reaksi yang cepat setelah mengonsumsi makanan alergen. Reaksi ini bisa seperti gatal-gatal, ruam kulit, pembengkakan, sampai masalah pernapasan. Penyebab alergi makanan juga cukup beragam. Akan tetapi umumnya alergen di sebabkan oleh protein dalam makanan tertentu. Dengan pengetahuan yang tepat, gejala alergi makanan pada anak dapat di tangani dengan baik sehingga anak bisa tetap aktif dan sehat.

Cara Mengetahui Penyebab Alergi Makanan Pada Anak

Berikut ini merupakan beberapa Cara Mengetahui Penyebab Alergi Makanan Pada Anak yang harus di ketahui para orangtua.

1. Uji Cukit Kulit Atau Skin Test

Uji Cukit Kulit atau Skin Test, terdiri dari 2 jenis, yaitu tes intradermal dan skin prick test. Skin prick test di lakukan dengan cara menggoreskan sedikit kulit anak lalu menambahkan sedikit alergen ke area tersebut. Apabila anak alergi terhadap alergen tersebut maka akan timbul benjolan kemerahan di kulit. Sementara itu, tes intradermal di lakukan dengan menyuntikkan sejumlah kecil alergen di bawah kulit lengan. Tes ini biasanya di gunakan untuk mengetahui alergi terhadap obat-obatan seperti penisilin atau untuk memeriksa alergi terhadap racun serangga.

2. Food Challenge Test

Food Challenge Test memiliki dua tujuan utama, yaitu menilai apakah alergi makanan tersebut telah hilang dan mengidentifikasi apakah seorang anak memiliki alergi makanan. Tes ini di lakukan dengan memberikan anak makanan tertentu dalam jumlah yang bertahap lalu mengamati reaksinya dengan seksama. Layaknya diet eliminasi, food challenge test hanya dapat di pakai untuk menguji satu jenis alergi makanan di satu waktu. Metode ini memerlukan pemantauan ketat untuk memastikan keselamatan anak selama tes berlangsung.

3. Diet Eliminasi

Diet Eliminasi adalah cara di mana anak di minta untuk berhenti mengonsumsi jenis makanan tertentu. Jenis makanan tersebut seperti makanan laut, susu, telur, serta kacang-kacangan. Penghentian konsumsi makanan tersebut di lakukan dengan jangka waktu tertentu, biasanya sekitar 2 minggu. Tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis asupan makanan tersebut merupakan pemicu dari gejala alergi yang di alami oleh anak. Namun, diet eliminasi hanya dapat mengevaluasi 1 jenis makanan pada 1 waktu sehingga memerlukan kesabaran dalam prosesnya.

Bahan Makanan Pemicu

Dokter Agnes membagi Bahan Makanan Pemicu alergi berdasarkan umur anak. Untuk anak di bawah 1 tahun, alergi biasanya di picu oleh susu kedelai, susu sapi dan telur. Sedangkan pada anak yang lebih besar, shellfish seperti lobster, kerang, tiram, udang, dan scallops sering menjadi penyebab alergi. Kacang-kacangan di ketahui juga dapat memicu alergi. Namun anak-anak Asia cenderung lebih jarang mengalami alergi terhadap kacang di bandingkan dengan anak-anak di Amerika, Kanada dan Eropa.

Menurut North West Allergy Network, shellfish dapat mengakibatkan alergi pada anak-anak di karenakan sistem kekebalan tubuh mereka salah menganalisa protein dalam kerang sebagai zat berbahaya. Sama halnya pada kacang-kacangan, di mana reaksi alergi terjadi karena sistem kekebalan tubuh anak menganggap protein dalam kacang sebagai zat berbahaya. Ketika hal ini terjadi, tubuh akan menghasilkan antibodi yang di sebut imunoglobulin E (IgE). IgE kemudian memicu pelepasan bahan kimia dalam tubuh yang menyebabkan munculnya gejala alergi.

Gejala alergi yang umum di alami anak-anak juga meliputi rasa gatal pada kulit serta di berbagai bagian tubuh lainnya, muntah, diare dan sakit perut. Gejala-gejala ini muncul sebagai respons tubuh terhadap alergen yang salah di kenali tubuh sebagai zat berbahaya. Pemahaman mengenai penyebab dan gejala alergi ini sangat penting bagi orang tua untuk dapat mengurangi gejala alergi pada anak.

Dengan mengetahui bahan atau zat yang paling sering menyebabkan alergi pada anak sesuai dengan usia mereka, pencegahan dapat dilakukan lebih efektif. Selain itu, dengan mengenali gejala yang muncul, orang tua bisa lebih cepat mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengurangi dampak alergi terhadap kesehatan anak mereka. Pengetahuan ini sangat berharga dalam membantu mengurangi stres yang mungkin dialami oleh anak dan keluarga serta memastikan anak dapat hidup dengan lebih nyaman dan sehat.

Gejala Pada Anak

Gejala Pada Anak di karenakan alergi makanan dapat beragam dan tergantung pada kondisi anak dan jenis alergen. Menurut dokter Agnes, alergi kacang dan susu yang biasanya di alami oleh batita dan bayi sering mengakibatkan gejala. Misalnya seperti gejala darah dalam tinja, kolik, anak tetap aktif dan tidak demam, serta susah dalam peningkatan berat badan. Gejala lain seperti badan memerah dan bibir bengkak juga bisa menjadi tanda alergi setelah anak mengonsumsi walnut.

Selain itu, gejala seperti sering batuk dan pilek, diare, muntah, hingga gejala berat seperti sesak napas dan kesulitan menelan bisa menjadi pertanda lanjutan dari alergi makanan. Respon alergi makanan pada anak juga dapat timbul di waktu yang berbeda-beda bergantung pada individu dan jenis alerginya. Dalam beberapa kasus, gejala alergi makanan bisa timbul beberapa menit setelah mengonsumsi makanan pemicu. Akan tetapi dalam sejumlah kasus lain, gejala dapat muncul beberapa jam atau bahkan beberapa hari setelah makanan tersebut di konsumsi.

Pemahaman mengenai waktu dan gejala munculnya reaksi alergi sangat pentingdi ketahui bagi orangtua. Dengan mengetahui gejala-gejala yang mungkin timbul, orang tua dapat lebih cepat mengenali dan mengatasi reaksi alergi pada anak mereka. Hal ini juga membantu dalam menentukan makanan apa yang harus di jauhi untuk mencegah terjadinya alergi kedepannya. Memastikan kesejahteraan dan kesehatan anak secara keseluruhan dapat di lakukan orang tua dengan mencegah dan Mengetahui Penyebab Alergi.