BeritaTV24

Berita Hits & Viral TV Hari Ini

Inet

Platform Digital Untuk Cek Kualitas Udara DKI Jakarta

Platform Digital Untuk Cek Kualitas Udara DKI Jakarta
Platform Digital Untuk Cek Kualitas Udara DKI Jakarta

Platform Digital Bagi Masyarakat Untuk Mengamati Kondisi Maupun Kualitas Udara Telah Di Rilis Pemprov DKI Jakarta. Sebuah platform yang dapat mengintegrasikan data dari berbagai sumber, baik milik pemerintah maupun non-pemerintah telah di luncurkan melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Yang mana, demi memajukan keterbukaan data mengenai kualitas udara di Jakarta, merupakan tujuan utama platform ini di rilis. Platform digital ini di klaim sebagai yang pertama di Indonesia dalam hal integrasi data pemantauan kualitas udara ini di beri nama udara(dot)jakarta(dot)go(dot)id. Asep Kuswanto selaku Kepala DLH DKI Jakarta, menyatakan bahwa platform digital ini adalah perbaikan dari platform sebelumnya. Serta, telah di lakukannya penyesuaian dengan standar nasional. Menurut Asep, meningkatkan transparansi dan kemudahan akses informasi bagi masyarakat mengenai kualitas udara di Jakarta merupakan tujuan utama dari platform ini di kembangkan. Sehingga, warga di beri kemudahan mengakses data tentang kondisi udara Jakarta. 

Jumlah stasiun pemantauan serta data yang diintegrasikan dalam platform ini akan terus bertambah seiring waktu, tambah Asep. Data dari 31 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) yang tersebar. Yang mana persebaran tersebut mencakup berbagai lokasi di Jakarta, menjadi bahan konsumsi untuk platform digital ini. Data tersebut berasal dari berbagai sumber, seperti:

  • DLH Provinsi DKI Jakarta 
  • World Resources Institute (WRI) Indonesia
  • Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan
  • Vital Strategies

Platform ini menggunakan alat pemantauan kualitas udara yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Yang mana, hal ini demi memastikan keakuratan dan konsistensi data yang di hasilkan. Dengan sensor berbiaya rendah yang termasuk standar uji kinerja untuk alat pemantauan kualitas udara, standar yang di gunakan adalah SNI 9178:2023. Yang mana, standar ini akan menghasilkan data yang valid dan dapat diandalkan. Sebagai bentuk implementasi dari alat pemantau kualitas udara yang telah memenuhi kriteria yang di perlukan.

Dengan Adanya Platform Ini, Pemerintah Dapat Mewujudkan Udara Jakarta Yang Lebih Bersih

Pemprov DKI Jakarta berharap Dengan Adanya Platform Ini, Pemerintah Dapat Mewujudkan Udara Jakarta Yang Lebih Bersih dengan terus berinovasi dan berkolaborasi. Serta, di harapkan masyarakat dapat lebih sadar dan aktif berpartisipasi dalam menjaga kualitas udara di lingkungan mereka melalui platform digital ini. Rilisnya platform ini merupakan langkah penting yang pada akhirnya akan mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Serta, transparansi dan keterbukaan data bagi warga Jakarta terhadap kondisi lingkungan tempat tinggal mereka. Integrasi SPKU yang di lakukan telah cermat, seperti yang di tegaskan oleh Asep Kuswanto. Sehingga dengan alat pemantau kualitas udara tersebut, maka data yang di tampilkan oleh platform digital ini telah memenuhi standar yang berlaku. 

DLH DKI Jakarta akan terus berusaha memperbarui dan meningkatkan fungsi platform ini seperti yang di sampaikan oleh Asep Kuswanto. Mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) No. 14 Tahun 2020 tentang Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU). Yang mana platform digital ini tidak hanya akan mengintegrasikan data dari berbagai sumber yang telah memenuhi SNI. Namun, juga menjadi acuan nasional terhadap indeks kualitas udara.

Fitur yang mudah di pahami oleh pengguna juga telah di sematkan di platform ini. Selain itu, dengan kemudahan interpretasi data, platform ini juga menyediakan visualisasi data yang menarik. Kemudhana dalam hal user experience ini seperti grafik, diagram, hingga peta interaktif membuat antarmuka platform lebih ramah pengguna serta modern. Di sisi lain, informasi mengenai kualitas udara di Jakarta serta dampaknya terhadap kesehatan hingga fitur edukasi juga tersemat pada platform digital ini. Warga Jakarta dapat mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil ketika kualitas udara memburuk, jelas Asep. Kemudian, tindakan pemerintah dalam menangani kondisi kualitas udara yang tidak sehat, sangat tidak sehat, atau berbahaya juga dapat di akses melalui platform yang telah di kembangkan ini.

Bahan Evaluasi Dan Perencanaan Kebijkana Lingkungan Yang Efektif

Platform digital ini cukup penting sebagai Bahan Evaluasi Dan Perencanaan Kebijakan Lingkungan Yang Efektif, jelas Asep. Harapannya, demi menjaga kualitas udara di Jakarta, masyarakat akan lebih sadar dan berpartisipasi aktif. 

Kualitas udara di Kota Jakarta tercatat sangat tidak sehat. Yang mana hal ini di dasarkan atas laporan situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 06.00 WIB, tepatnya hari Rabu, 3 Juli 2024. Dengan tingkat konsentrasi polutan PM 2,5 sebesar 108,5 mikrogram per meter kubik, ini menyebabkan udara Jakarta berada pada poin 188. Maka dari itu, warga di sarankan menghindari aktivitas di luar ruangan. Hal ini di karenakan kondisi serta poin yang di dapat dari IQair pada tanggal tersebut, menempatkanJakarta sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk di dunia. Hasil tersebut menjadi contoh dari platform digital ini yang di harapkan dapat menjadi alat yang efektif dalam menyebarluaskan informasi. Tentu, informasi mengenai tindakan yang perlu diambil oleh masyarakat untuk melindungi diri dari dampak buruk polusi udara serta pantauan kualitas udara itu sendiri. 

Peningkatan platform digital ini agar lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat termasuk dalam komitment Pemprov DKI Jakarta. Yang mana dengan terus serta dapat memberikan informasi yang memilki tingakt akurasi dan ketepatan waktu yang tinggi. Sebagai perbandingan, peringkat kota dengan polusi udara tertinggi menurut IQAir ialah Negara Kongo, tepatnya di Kinhasa. Kinhasa dengan skor 180 menempati posisi kedua sebagai kota besar dengan tingkat konsentrasi polutan tertinggi. Selanjutnya ialah Negara Uganda, yang lebih tepatnya pada daerah Kampala. Kota tersebut duduk dengan skor 163 yang menjadikannya kota ketiga dengan konsentrasi polutan tertinggi di dunia. Kualitas udara Jakarta pada Kamis, 5 Juli 2024 tercatat sebagai yang terburuk jika di bandingkan dengan beberapa hari sebelumnya. 

Pemerintah Dan Masyarakat Turut Di Desak Untuk Mengambil Langkah Mitigasi Yang Di Perlukan

Berdasarkan informasi yang bersumber dari Antara, yang mana laporan pada hari Minggu menunjukkan kualitas udara Jakarta berada di skor 114. Skor tersebut termasuk kedalam kategori ‘Tidak Sehat Bagi Kelompok Sensitif’. Kategori tersebut kemudian tetap pada ‘Tidak Sehat Bagi Kelompok Sensitif’ namun skor mengalami kenaikan menjadi 131 pada hari Senin. Selanjutnya mencapai 162 pada keesokan harinya, Selasa, dengan kategori yang sudah memasuki status ‘tidak sehat’. Peningkatan risiko kematian dini menjadi hal yang di kaitkan jika terpapar partiket ini dalam jangka panjang. Apabila seorang individu dengan penyakit jantung atau paru-paru kronis, maka risiko dapat semakin meningkat. 

Rekomendasi kesehatan yang di keluarkan oleh platform digital tersebut meliputi menghindari aktivitas di luar ruangan jika di dasari oleh kualitas udara Jakarta saat ini. Sehingga, Jakarta menempati peringkat pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk jika di bandingkan dengan sembilan wilayah lain di Indonesia. Masalah polusi udara di Jakarta sangat serius berdasarkan data di atas. Pemerintah Dan Masyarakat Turut Di Desak Untuk Mengambil Langkah Mitigasi Yang Di Perlukan terhadap kondisi ini. Implementasi kebijakan yang efektif, peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya polusi udara, hingga pemantauan kualitas udara yang berkelanjutan. Yang mana hal tersebut merupakan beberapa upaya yang perlu di lakukan untuk mengatasi masalah ini. Serta, hal tersebut sudah mulai di jalankan oleh Pemprov DKI melalui peluncuran pemantau kualitas udara berbasif Platform Digital.