BeritaTV24

Berita Hits & Viral TV Hari Ini

News

Budi Arie Tunjuk Plt Dirjen Aptika Usai Semuel Mundur

Budi Arie Tunjuk Plt Dirjen Aptika Usai Semuel Mundur
Budi Arie Tunjuk Plt Dirjen Aptika Usai Semuel Mundur

Budi Arie Setiadi Resmi Menunjuk Dirjen SDPPI Ismail Sebagai Plt Dirjen Aptika Kemenkominfo Setelah Semuel Mundur. Keputusan ini terjadi setelah insiden peretasan yang melibatkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya. Semuel Abrijani Pangerapan memutuskan untuk mundur menyusul insiden keamanan yang terjadi di PDNS 2. Hal ini yang menyebabkan kekosongan posisi di Aptika Kemenkominfo. Budi Arie, dalam kapasitasnya sebagai Menkominfo, secara resmi menunjuk Ismail untuk mengisi jabatan Plt Kepala Aptika. Surat perintah yang menegaskan penunjukan ini di tandatangani oleh Budi pada tanggal 4 Juli 2024. Serta, telah di terima oleh media pada tanggal 5 Juli 2024. Dalam surat perintah tersebut, di sebutkan bahwa Ismail akan menjalankan tugasnya sebagai Plt Kepala Aptika selama tiga bulan. Hal ini mulai dari tanggal 4 Juli 2024.

Selain menjalankan peran barunya sebagai Plt Kepala Aptika, Ismail juga tetap memegang jabatan saat ini. Hal ini sebagai Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) di Kemenkominfo. Penunjukan Ismail sebagai Plt Kepala Aptika merupakan langkah strategis untuk memastikan kelancaran dan keamanan aplikasi informatika di Indonesia dalam periode transisi ini. Langkah ini juga menunjukkan komitmen Kemenkominfo dalam menghadapi tantangan keamanan siber yang semakin kompleks. Terutama, setelah insiden peretasan yang mempengaruhi PDNS 2. Dalam konteks ini, Budi Arie berharap agar Ismail dapat membawa pengalaman dan keahliannya dalam memimpin Aptika untuk mengatasi tantangan-tantangan yang ada. Serta, juga mengembangkan inovasi dalam aplikasi Informatika untuk masyarakat Indonesia.

Keputusan ini juga menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan keamanan dan efisiensi dalam pengelolaan sistem informasi nasional. Dengan demikian, peran Ismail sebagai Plt Dirjen Aptika bukan hanya sebagai pengganti. Tetapi, hal ini juga sebagai pemimpin yang di harapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan sektor aplikasi informatika di Indonesia.

Penunjukan Ismail Sebagai Plt Direktur Jenderal Aptika Oleh Budi Arie Setiadi Menegaskan Bahwa Perannya Lebih Sebagai Pengisi Sementara

Dalam surat yang di keluarkan, di jelaskan bahwa Ismail di tunjuk oleh Budi Arie, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), untuk menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Aplikasi Informatika. Hal ini selama periode tiga bulan, di mulai dari Kamis, 4 Juli 2024. Surat tersebut juga mengklarifikasi bahwa dalam peran sebagai Plt Direktur, Ismail tidak di beri wewenang untuk mengambil keputusan atau tindakan yang bersifat strategis. Penunjukan Ismail Sebagai Plt Direktur Jenderal Aptika Oleh Budi Arie Setiadi Menegaskan Bahwa Perannya Lebih Sebagai Pengisi Sementara, fokus pada kelangsungan operasional dan koordinasi internal. Hal ini daripada keputusan strategis yang mungkin mempengaruhi kebijakan jangka panjang. Hal ini mencerminkan kebijakan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk memastikan stabilitas dan keamanan dalam menghadapi perubahan kepemimpinan.

Keputusan ini juga memberikan Ismail kesempatan untuk memimpin Aptikal dalam periode transisi. Hal ini di mana pengalaman dan keahliannya dalam pengelolaan sumber daya dan perangkat pos dan informatika di harapkan dapat menguatkan kelancaran operasional. Meskipun tidak memiliki kewenangan strategis, tugas Ismail sebagai Plt Direktur memberikan kontribusi penting dalam mempertahankan kontinuitas layanan. Serta, juga pengembangan aplikasi informatika di lingkungan Kemenkominfo. Dalam konteks keamanan siber yang semakin kompleks, penting bagi Plt Direktur untuk bekerja dalam kerangka kebijakan yang telah di tetapkan. Hal ini menjaga integritas sistem informasi dan memastikan keamanan kepatuhan terhadap standar keamanan yang di terapkan. Hal ini merupakan bagian dari strategi Kemenkominfo untuk menghadapi tantangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang. Di satu sisi, dengan mempertahankan keandalan infrastruktur dan layanan publik.

Dengan demikian, meskipun peran Ismail sebagai Plt Direktur tidak mencakup pengambilan keputusan strategis, keberadaannya tetap penting dalam memastikan operasional yang efisien dan responsive terhadap dinamika lingkungan teknologi informasi nasional di bawah pengawasan Budi Arie sebagai Menkominfo.

Semuel Pangerapan Abrijani Telah Mengumumkan Pengunduran Dirinya

Menurut laporan yang di terbitkan, Semuel Pangerapan Abrijani Telah Mengumumkan Pengunduran Dirinya dari jabatannya sebagai Kepala Jenderal Aplikasi Informatika. Dalam pernyataannya, Semuel mengungkapkan rasa terima kasih atas delapan tahun kolaborasi yang telah di jalani bersama rekan-rekannya. Ia mengakui bahwa semua hal memiliki waktu yang tepat, dan saat ini adalah waktu baginya untuk berpisah dari posisi tersebut. Semuel menekankan bahwa keputusan untuk mundur tersebut telah di sampaikan secara lisan pada tanggal 1 Juli 2024. Pengunduran olehnya merupakan langkah yang di ambil setelah mempertimbangkan berbagai hal. Hal ini termasuk perubahan dalam lingkungan kerja dana rah yang di inginkan dalam karirnya. Sebagai Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel memiliki peran penting dalam mengawal dan mengembangkan aplikasi informatika di Indonesia.

Selama kepemimpinannya, ia terlibat dalam berbagai inisiatif untuk meningkatkan penggunaan teknologi informasi dalam pelayanan publik dan sektor swasta. Dedikasinya terhadap kemajuan teknologi informasi di akui dan di apresiasi oleh banyak pihak dalam industry dan pemerintahan. Pengunduran diri Semuel juga memunculkan pertanyaan tentang siapa yang akan menggantikannya dan bagaimana langkah-langkah selanjutnya dalam mengelola Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika. Kementerian Komunikasi dan Informatika, di bawah arahan Budi Arie, di harapkan agar segera mengambil langkah-langkah untuk memastikan kelangsungan operasional. Serta, juga pengembangan yang berkelanjutan dalam sektor aplikasi informatika.

Dengan berakhirnya masa kepemimpinan Semuel, banyak pihak berharap bahwa penggantinya, yang akan di tunjuk oleh Budi Arie, mampu melanjutkan dan bahkan meningkatkan berbagai program. Serta, juga kebijaan yang telah di canangkan sebelumnya. Langkah ini di harapkan akan memastikan bahwa Indonesia tetap berada di jalur yang tepat. Hal ini dalam menghadapi tantangan dan peluang dalam era digital yang terus berkembang.

Pengunduran Diri Semuel Pangerapan Abrijani Bermula Dari Insiden Serangan Ransomware Di PDNS 2

Budi Arie, Menteri Komunikasi dan Informatika, mengumumkan bahwa Pengunduran Diri Semuel Pangerapan Abrijani Bermula Dari Insiden Serangan Ransomware Di PDNS 2 yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. Dalam pernyataannya, Semuel mengakui bahwa insiden ini, secara teknis, merupakan tanggung jawabnya sebagai Kepala Jenderal Aplikasi Informatika. Hal ini yang bertanggung jawab atau proses transformasi pemerintahan. Semuel menjelaskan bahwa sebagai direktur jenderal yang memimpin proses transformasi pemerintahan, ia memiliki tanggung jawab teknis untuk memastikan keamanan dan integritas sistem informasi. “Bagamanapun, ini adalah tanggung jawab teknis saya. Sebagai direktur jenderal yang menangani proses transformasi pemerintahan, ini menjadi tanggung jawab saya. Oleh karena itu, saya mengambil tanggung jawab moral dan menyatakan bahwa seharusnya berakhir dengan saya. Ini adalah masalah yang seharusnya saya tangani dengan baik”, katanya.

Pengunduran diri Semuel juga menekankan perlunya tindakan yang lebih tegas dan cepat dalam menangani ancaman siber yang terus berkembang. Dalam era digital yang semakin kompleks, peran kepala jenderal dalam memastikan keamanan data dan sistem informasi menjadi semakin kritis. Oleh karena itu, Budi Arie di harapkan dapat segera menunjukan pengganti yang kompeten untuk melanjutkan tugas-tugas penting ini.

Langkah ini di harapkan akan membantu Indonesia tetap berada di jalur yang benar dalam menghadapi dinamika teknologi informasi dan komunikasi yang terus berkembang, di bawah arahan Budi Arie.