BeritaTV24

Diskualifikasi Setelah Menang, Russell Bukan Satu-Satunya

Diskualifikasi Setelah Menang, Russell Bukan Satu-Satunya
Diskualifikasi Setelah Menang, Russell Bukan Satu-Satunya

Diskualifikasi Setelah Menang Yang Di Alami Oleh George Russell Pada Gelaran F1 GP Belgia Bukanlah Yang Pertama Dalam Sejarah. Setidaknya, terdapat lima pembalap terdahulu yang mengalami hal yang sama dengan Russell. Yang mana, Russell sendiri di diskualifikasi oleh FIA setelah mobilnya yang melewati garis finish memiliki bobot di bawah batas minimum. Dengan begitu, diskualifikasi pembalap setelah ia berhasil menang di balapan terhadap Russell menambah catatan sejarah baru. Yang mana, akibat melanggar aturan, pembalap Mercedes asal Inggris ini menjadi pembalap keenam F1 yang di cabut kemenangannya. Hal tersebut juga yang membuat Russell gagal raih podium kemenangan ketiganya dalam musim ini. Momen diskualifikasi setelah ia berhasil menang akhir pekan kemarin membuat dirinya frustasi. Bagaimana tidak, kemenangan tersebut ia raih dengan cukup sensasional karena ia memulai start dari posisi ke enam di grid. Serta, jika Russell tidak di diskualifikasi setelah menang balapan, ini akan menjadikan Mercedes mendapat dua poin ganda. 

Namun, hasil spektakuler yang tersebut di bayar dengan strategi yang cukup berisiko. Hal ini di karenakan Mercedes memilih strategi pit stop satu kali bagi pembalap mereka ini. Alhasil, diskualifikasi yang terjadi setelah Russell menang pada GP Belgia terjadi. Dengan hanya selisih 0,526 detik, Hamilton dan Russell melewati garis finish Spa. Menyusul di belakang Hamilton dengan selisih jarak 1,173 detik, Piastri mengisi podium ketiga pada F1 GP Belgia. Namun, setelah bendera catur di kibarkan serta berselah waktu sekitar 70 menit setelahnya. Pembalap Mercedes bernomor 63 ini di jatuhi sanksi diskualifikasi berdasarkan peraturan teknis Formula 1. 

Yang mana, pada peraturan teknis F1 Pasal 4.1 yang di tetapkan, berat minimum 798kg harus di penuhi mobil balap. Namun, bobot mobil W15 yang di kemudikan Russell nyatanya berada 1,5kg di bawah ambang batas minimum. Dengan sanksi tersebut, maka kemenangan ke-105 Hamilton ia klaim pada F1 GP Belgia. 

Lima Pembalap Sebelumnya Yang Di Diskualifikasi Setelah Menang Balapan Di F1

Russell bukanlah pembalap pertama yang kemenangannya di cabut setelah balapan dalam sejarah Formula 1. Melainkan, ia menjadi pembalap keenam dalam sepanjang sejarah F1. Namun begitu, siapa saja Lima Pembalap Sebelumnya Yang Di Dikualifikasi Setelah Menang Balapan Di F1

Mari bahas dari yang paling pertama kali di diskualifikasi setelah menang balapan. Pembalap tersebut ialah James Hunt pada seri keempat Jarama di musim 1976. Hunt berhasil melewati kibaran bendera catur dengan selisih 30,97 detik dari pembalap di belakangnya. Namun sangat di sayangkan, di karenakan McLaren miliknya memiliki lebar lebih dair 1,5cm membuat ia kehilangan kemenangan fantastis tersebut. Pembalap di belakangnya yang juga berhasil finish di urutan kedua, Niki Lauda, mengklaim podium kemenangan pada seri keempat F1 musim 1976 tersebut. Namun, berselang dua bulan kemudian kemenangan Hunt pada seri keempat F1 musim 1976 tersebut di pulihkan kembali. Hal ini terjadi karena keputusan diskualifikasi pembalap mereka setelah menang balapan di ajukan banding oleh McLaren. Dengan alasan dari selisih pelebaran mobil yang sangat kecil, membuat kemenangan Hunt di pulihkan kembali. 

Namun, setelah dua pekan sejak kemenangannya di Jarama di pulihkan. Pembalap ini kembali merasakan sanksi diskualifikasi. Namun, kali kedua ini sanksi yang di jatuhi merupakan sanksi diskualifikasi selamanya. Yang mana, setelah tikungan pertama yang di landa kecelakaan besar. Pada insiden ini, Clay Regazzoni bertabrakan dengan pembalap lainnya beserta Hunt. Dengan insiden besar tersebut, untuk sementara waktu balapan di hentikan. Dengan kondisi tersebut, Hunt dengan kondisi mobil yang rusak berusaha mengembalikan mobilnya masuk ke pit. Namun, alih-alih mengembalikan mobil ke pit melewati sirkuit. Hunt menggunakan Copper Straight sebagai akses jalan keluar. Hal ini membuat James Hunt di diskualifikasi karena pada saat bendera merah di kibarkan ia tidak berada di sirkuit. Yang mana, penyelesaian putaran secara penuh harus di lakukan pembalap, menurut steward. 

Pembalap Lainnya Adalah Nelson Piquet

Pembalap Lainnya Adalah Nelson Piquet yang di diskualifikasi setelah menang pada GP Brasil 1982. Kemenangan di Rio de Jeneiro tersebut harus di batalkan karena mobil yang di kemudikan Piquet mengalami kekurangan berat. Dengan suhu yang tinggi, balapan yang di jalani pada GP Brasil 1982 merupakan balapan yang cukup melelahkan dalam sejarah Formula 1. Ia tidak berhenti seperti mayoritas pembalap lain yang kelelahan. Hal ini di karenakan demi merebut posisi terdepan, ia harus berjuang dan melakukan pertarungan sengit dengan Keke Rosberg dan Villeneuve. Yang pada akhirnya, kemenangan berhasil Piquet raih dengan Rosberg di posisi kedua, serta Villeneuve yang melintir pada lap 29. Tak berlangsung selama George Russell, Piquet di jatuhi sanksi diskualifikasi setelah ia menang balapan pada waktu itu. Ia di diskualifikasi karena permasalahan bobot mobil yang berada di bawah batas minimum. 

Yang mana permasalahan tersebut berasal dari sistem pendinginan rem yang menggunakan tangki air pemberat. Selama balapan, tangki air tersebut menguap dan kosong secara bertahap. Hal ini membuat tim mengisi ulang kembali tangki air tersebut yang mana di dapati oleh pihak pengawas. Alhasil, Piquet di nyatakan sanksi diskualifikasi setelah ia menang pada balapan tersebut. Kemenangan Piquet pada GP Brasil 1982 di klaim oleh pembalap Renaul, Alain Prost. 

Kemudian, berselang sekitar tiga tahun kemudian, Prost merasakah hal yang sama seperti Piquet pada GP Brasil 1982. Permasalahan bobot mobil yang kurang dari ambang batas minimum menjadi penyebab Prost di diskualifikasi setelah menang pada GP Imola 1985. Dengan peraturan yang ketat terhadap bahan bakar, banyak pembalap yang berhenti sebelum finish pada GP San Marino tersebut. Termasuk mobil Prost yang berhenti saat lap pendinginan setelah selesai balapan. Namun, mobil yang di kemudikan Prost di rancang seringan mungkin tanpa memperhitungkan kehilangan cairan ekstrim menjadi penyebabnya. Dengan catatan 2kg di bawah ambang batas minimum, Prost harus merelakan kemenangannya di klaim oleh pembalap Lotus, Elio de Angelis.

Kemenangan Senna Dan Schumacher Yang Di Batalkan Menuai Kontroversi

Kemenangan Senna Dan Schumacher Yang Di Batalkan Menuai Kontroversi. Bagi Ayrton Senna, diskualifikasi setelah menang terjadi pada GP Jepang 1989. Kejadian ini terjadi ketika ia akan kembali ke lintasan. Saat itu, marshal membantu push start terhadap mobilnya yang mana hal ini di anggap ilegal. Akibatnya, ia gagal mempertahankan gelar juara dunia yang di rebut oleh Alain Prost. 

Sebelum Russell, Schumacher merupakan pembalap terakhir yang di diskualifikasi setelah ia menang pada GP Belgia musim 1994. Pembatalan kemenangan ini terjadi akibat skid blok yang terpasan di bawah mobilnya mengalami keausan yang cukup signifikan. Yang mana, pada dua balapan sebelumnya, skid blok baru saja di perkenalkan di balapan. Diskualifikasi Schumacher setelah ia menang balapan ini memberikan keuntungan kepada Damon Hill. Dengan kejadian tersebut, Damon Hill mengklaim podium kemenangan F1 GP Belgia 1994. Ketatnya regulasi yang di terapkan pada Formula 1 menunjukkan bahwa setiap detail harus di perhitungkan baik pembalap dan terutama tim itu sendiri. Keseluruhan regulasi tersebut tentu di dasari terhadap keselamatan seluruh pihak dan pembalap. Serta, sanksi yang di berikan bertujuan agar tim dan pembalap dapat belajar sehingga tidak lagi terjadi Diskualifikasi Setelah Menang.

Exit mobile version