BeritaTV24

Keunikan Patung GWK Bali Yang Ikonik Dan Penuh Makna

Keunikan Patung GWK Bali Yang Ikonik Dan Penuh Makna
Keunikan Patung GWK Bali Yang Ikonik Dan Penuh Makna

Keunikan Patung GWK Bali Sebagai Ikon Bali Yang Terkenal Serta Kaya Akan Makna Dan Filosofi Agama Hindu Serta Kebudayaan Bali. Patung Garuda Wisnu Kencana, yang lebih di kenal dengan sebutan patung GWK, merupakan simbol pariwisata yang sangat terkenal di Bali. Patung ini tidak hanya terkenal karena kemegahannya, tetapi juga kaya akan nilai-nilai ajaran agama Hindu dan kebudayaan Bali. Walaupun sekarang menjadi salah satu ikon paling ikonik di Bali, ternyata pembangunan patung ini sempat terhambat selama lebih dari 10 tahun sebelum akhirnya di selesaikan.

Seperti yang kita ketahui bahwa patung GWK berlokasi di Bukit Ungasan, Jimbaran, Bali, dan memiliki ketinggian yang luar biasa, yakni 121 meter. Tingginya ini menjadikannya sebagai patung tertinggi ketiga di dunia. Dua patung yang lebih tinggi lainnya yaitu Statue of Unity di India dengan tinggi 182 meter, dan The Spring Temple Buddha di China dengan tinggi 153 meter.

Tidak hanya dari segi ketinggian, patung GWK juga memegang rekor sebagai patung berbahan tembaga terbesar di dunia. Hal ini merupakan suatu capaian prestasi teknik yang luar biasa, mengingat ukuran dan kekuatan struktur yang di perlukan untuk membuat patung sebesar ini. Selain itu, kisah di balik pembangunan patung ini juga cukup menarik. Pembangunannya yang sempat terhenti selama lebih dari satu dekade menunjukkan tantangan yang di hadapi dalam mewujudkan proyek sebesar ini. Namun, dengan tekad yang tinggi, akhirnya patung ini dapat terselesaikan dan menjadi kebanggaan masyarakat Bali serta daya tarik besar bagi wisatawan lokal dan mancanegara.

Dengan keberadaannya, patung GWK tidak hanya menambah daya tarik wisata Bali tetapi juga memperkuat identitas budaya dan keagamaan Bali di mata dunia. Jika melihat patung ini dari dekat, wisatawan akan menikmati keindahan seni dan arsitekturnya sembari merasakan kekayaan nilai-nilai dan filosofi yang di pegang teguh oleh penduduk Bali.

Keunikan Patung GWK (Garuda Wisnu Kencana)

Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) berada di kawasan wisata GWK Cultural Park dan telah di buka sebagai destinasi wisata sejak 22 September 2018. Bangunan yang ikonik ini sebenarnya memiliki 30 lantai, namun pengunjung hanya di izinkan untuk menjelajahi hingga lantai 23 saja. Hal ini di karenakan lantai 24 hingga 30 adalah bagian dari kepala Dewa Wisnu yang tidak terbuka untuk umum.

Di lantai 23, pengunjung dapat menikmati pemandangan menakjubkan yang membentang hingga 20 kilometer. Pemandangan ini mencakup area Sanur, Kuta, Nusa Dua, dan Tanah Lot. Sementara di lantai dasar, terdapat berbagai informasi menarik yang menjelaskan mengenai sejarah panjang pembangunan, detail mengenai struktur bangunan dan pameran seni.

Untuk masuk ke kawasan wisata ini, pengunjung perlu membayar tiket seharga Rp95.000 per orang. Harga tiket ini berlaku untuk lansia, dewasa serta anak-anak yang memiliki tinggi badan lebih dari 100 cm. Walaupun sedikit mahal, harga tiket ini sebenarnya cukup terjangkau mengingat fasilitas yang akan kita dapatkan. Dengan tiket tersebut, wisatawan akan mendapatkan akses gratis ke Asana Artmuseum, minuman selamat datang, serta kesempatan untuk menyaksikan pertunjukan tari.

Oleh karena itu, walaupun biaya masuknya terlihat tinggi, berbagai fasilitas untuk menyaksikan Keunikan Patung GWK (Garuda Wisnu Kencana) yang di dapatkan membuatnya cukup sepadan. Pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas dan atraksu yang tersedia sehingga menjadikan kunjungan ke GWK Cultural Park sebagai pengalaman yang berkesan dan menyenangkan.

Sejarah Pembangunan

Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) tidak hanya terkenal sebagai salah satu patung tertinggi di dunia tetapi juga sebagai patung yang terbuat dari bahan tembaga terbesar. Sejarah Pembangunan patung ini d imulai pada tahun 1989 ketika seniman Bali yang bernama I Nyoman Nuarta, menggagas proyek besar ini. Ide tersebut mendapatkan persetujuan dari Presiden Indonesia pada saat itu yakni Soeharto, pada tahun 1990. Kemudian I Nyoman Nuarta di tunjuk sebagai arsitek utamanya.

Namun, proses pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana sempat terhenti di tahun 1998. Hal ini di karenakan masalah krisis moneter yang sempat terjadi di Indonesia. Setelah lebih dari 10 tahun terbengkalai, proyek ini akhirnya di lanjutkan kembali di tahun 2013 oleh PT. Alam Sutera Realty Indonesia. Sebelumnya proyek pembangunan ini di handle oleh Yayasan Garuda Wisnu Kencana Bali. Di tahapan pembangunan ini, I Nyoman Nuarta kembali di tugaskan untuk merampungkan proyek tersebut dan mengajak sekitar 120 seniman patung lainnya untuk berkontribusi.

Patung GWK terdiri dari campuran tembaga dan baja dengan berat total mencapai 4.000 ton. Konstruksinya dari buat dari kuningan dan tembaga yang sangat kokoh dan megah. Keunikan dari konstruksi ini dapat kita lihat langsung dari lantai 23 yang di rancang dengan dinding dan alas berbahan kaca agar wisatawan dapat melihat struktur internalnya.

Setelah konstruksi selesai, patung ini menjalani beragam tes untuk memastikan kelayakannya. Tes ini mencakup tes rongga secara berkala (cavity test), tes ketahanan angin (wind tunnel test) di Australia dan Kanada, serta tes tanah (soil test). Akhirnya, pada tanggal 22 September 2018, patung GWK di resmikan oleh Presiden Joko Widodo dalam sebuah acara. Acara ini juga di hadiri oleh tokoh-tokoh penting Indonesia. Proses pembangunan patung ini juga di ketahui memakan waktu selama 28 tahun dengan biaya yang di taksir mencapai Rp450 miliar. Hasil akhirnya adalah sebuah patung megah menjadi ikon pariwisata Bali serta simbol kebudayaan Indonesia.

Makna Filosofis

Desain patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) tidak hanya menonjolkan kemegahan tetapi juga menyimpan Makna Filosofis yang mendalam. Nama Garuda Wisnu Kencana di ambil dari patung yang mencerminkan Dewa Wisnu mengenakan mahkota emas sambil menaiki burung garuda. Berikut adalah makna yang terkandung dalam patung Garuda Wisnu Kencana.

1. Dewa Wisnu

Menurut mitologi Hindu, Dewa Wisnu merupakan satu dari ketiga dewa utama yang di sebut sebagai Trimurti. Dewa Wisnu di kenal sebagai pelindung dari kehancuran dan penguasa alam semesta. Patung Wisnu di GWK mencerminkan peran vitalnya sebagai pemelihara dan penjaga dunia.

2. Garuda

Garuda merupakan burung mitologis yang selalu di tunggangi oleh Dewa Wisnu. Dalam berbagai tradisi, garuda juga menjadi simbol kesetiaan, keberanian, dan kekuatan. Dalam konteks patung GWK, garuda juga menjadi simbol dari kebebasan.

3. Kesatuan antara Garuda dan Wisnu

Patung GWK menggambarkan garuda yang membawa Dewa Wisnu menyimbolkan hubungan simbiotik antara keduanya. Garuda berperan sebagai pelindung dan tunggangan Dewa Wisnu, sedangkan Wisnu adalah pemelihara dan penguasa dunia.

4. Kencana

Kata “kencana” memiliki arti sebagai emas yang mengacu pada mahkota emas yang di pakai oleh Dewa Wisnu.

5. Simbolisme Budaya dan Nasional

Patung GWK tidak hanya merepresentasikan mitologi Hindu tetapi juga menjadi identitas budaya dan simbol kebanggaan bagi masyarakat Bali. GWK di harapkan menjadi daya tarik wisata yang mampu menarik wisatawan dari mancanegara untuk menikmati kemegahan patung ini dan mengetahui kebudayaan Bali lebih dalam.

Secara keseluruhan, patung GWK menggabungkan elemen-elemen filosofi, mitologi dan budaya sehingga menjadikannya sebagai simbol penting yang merepresentasikan kekayaan budayanya. Patung ini tidak hanya menjadi landmark pariwisata tetapi juga sebuah monumen yang mencerminkan nilai-nilai sejarah dan kebudayaan yang kaya. Oleh karena itulah berwisata ke Bali akan terasa kurang lengkap jika tidak menyaksikan kemegahan dan Keunikan Patung GWK.

Exit mobile version