Finance
Perjalanan Penyakit Suami Najwa Shihab Hingga Meninggal Dunia
Perjalanan Penyakit Suami Najwa Shihab Hingga Meninggal Dunia

Perjalanan Penyakit Suami Najwa Shihab Hingga Meninggal Dunia Pada Selasa 20 Mei 2025 Akibat Stroke Hemoragik Yang Di Alaminya. Sebelumnya, Ibrahim memang memiliki penyakit bawaan yang selama ini terkontrol dengan gaya hidup sehat dan rutin berolahraga. Namun, beberapa hari sebelum meninggal, ia mengalami serangan stroke yang cukup parah. Dan langsung di rawat intensif di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta Timur.
Stroke yang di alami Ibrahim merupakan jenis stroke hemoragik. Yaitu kondisi di mana pembuluh darah di otak pecah. Sehingga darah keluar dan menekan jaringan otak di sekitarnya. Tekanan ini menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak dan gangguan fungsi vital tubuh. Seperti kesadaran dan pernapasan. Gejala stroke hemoragik biasanya muncul secara tiba-tiba. Seperti sakit kepala hebat, mual, muntah, dan kehilangan kesadaran, yang di alami oleh Ibrahim sebelum di rawat di rumah sakit.
Setelah menjalani perawatan intensif selama 4 sampai 6 hari. Kondisi Ibrahim tidak membaik dan keluarganya memutuskan untuk mengikhlaskan kepergiannya. Keputusan ini di ambil setelah mempertimbangkan prognosis medis dan keinginan keluarga untuk mengembalikan Ibrahim kepada Sang Pencipta. Jenazah Ibrahim kemudian di makamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan pada Rabu, 21 Mei 2025.
Perjalanan penyakit Ibrahim mengingatkan pentingnya deteksi dini dan penanganan cepat terhadap stroke. Mengingat kondisi ini dapat berkembang sangat cepat dan berakibat fatal. Meski di kenal menjalani gaya hidup sehat. Stroke tetap bisa menyerang siapa saja, terutama yang memiliki faktor risiko tertentu. Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap gejala stroke. Dan menjaga kesehatan pembuluh darah otak agar terhindar dari risiko serangan stroke yang mematikan.
Perjalanan Penyakit Awal Mula Serangan Stroke Suami Najwa Shihab
Perjalanan Penyakit Awal Mula Serangan Stroke Suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf, suami Najwa Shihab, pertama kali mengalami serangan stroke pada Rabu, 14 Mei 2025. Pada saat itu, ia di diagnosis mengalami penyumbatan pembuluh darah di otak setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Penyumbatan ini merupakan awal dari serangkaian komplikasi serius yang di alaminya. Setelah menjalani tindakan radiologi berupa Digital Subtraction Angiography (DSA) untuk mengatasi penyumbatan tersebut. Kondisi Ibrahim justru memburuk karena pecahnya pembuluh darah di otak, yang menyebabkan stroke hemoragik atau perdarahan otak.
Stroke hemoragik yang di alami Ibrahim menyebabkan darah keluar dan menekan jaringan otak di sekitarnya. Sehingga terjadi pembengkakan otak dan gangguan fungsi vital seperti kesadaran dan pernapasan. Gejala yang muncul secara mendadak termasuk sakit kepala hebat, mual, muntah. Hingga kehilangan kesadaran. Kondisi ini sangat mengancam jiwa dan memerlukan penanganan medis intensif.
Setelah stroke kedua dan pecah pembuluh darah, Ibrahim sempat mengalami koma saat di rawat di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) pada Jumat, 16 Mei 2025. Kondisinya yang kritis memaksa keluarga untuk merujuknya ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) pada Selasa, 19 Mei 2025. Untuk mendapatkan perawatan lebih intensif. Namun, meskipun sudah di lakukan berbagai upaya medis, kondisi Ibrahim tidak membaik.
Pada Selasa, 20 Mei 2025, pukul 14.29 WIB, Ibrahim menghembuskan napas terakhir di RS PON. Keluarga menyatakan bahwa meskipun Ibrahim di kenal sebagai sosok yang sehat dan aktif dengan gaya hidup olahraga yang baik, penyakit bawaan yang di deritanya memicu serangan stroke tersebut. Setelah berjuang melawan komplikasi stroke selama beberapa hari. Keluarga memutuskan mengikhlaskan kepergiannya karena tidak ada lagi upaya medis yang dapat menyelamatkan.
Perjalanan penyakit Ibrahim ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap gejala stroke dan penanganan cepat, mengingat stroke hemoragik dapat menyerang secara tiba-tiba dan berakibat fatal jika terlambat di tangani.
Suami Najwa Tetap Tegar Di Tengah Derita
Suami Najwa Tetap Tegar Di Tengah Derita, Ibrahim Sjarief Assegaf, suami Najwa Shihab, menunjukkan ketegaran luar biasa dalam perjuangannya melawan rasa sakit akibat stroke yang dideritanya sebelum meninggal dunia pada 20 Mei 2025. Meskipun mengalami kondisi yang sangat berat. Termasuk pendarahan otak yang mengancam nyawanya, Ibrahim tetap berjuang dengan penuh semangat dan kesabaran selama menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta Timur.
Stroke yang di alami Ibrahim merupakan jenis stroke hemoragik. Yaitu pecahnya pembuluh darah di otak yang menyebabkan darah keluar dan menekan jaringan otak di sekitarnya. Kondisi ini menimbulkan rasa sakit hebat dan gangguan fungsi vital tubuh. Seperti kesadaran dan pernapasan. Meski demikian, Ibrahim tetap menunjukkan sikap tegar dan tidak mudah menyerah. Di dukung oleh keluarga dan tenaga medis yang terus memberikan perawatan terbaik.
Selama masa kritis tersebut, Najwa Shihab dan keluarga selalu setia mendampingi Ibrahim, memberikan dukungan moral yang sangat berarti. Ketegaran Ibrahim dalam menghadapi rasa sakit menjadi inspirasi bagi banyak orang, termasuk sahabat dan tokoh publik yang menyampaikan doa dan dukungan kepada keluarga. Keberanian dan ketabahan Ibrahim menghadapi ujian berat ini menunjukkan kekuatan mental yang luar biasa di tengah penderitaan fisik yang di alaminya.
Sayangnya, setelah beberapa hari berjuang melawan komplikasi stroke, kondisi Ibrahim memburuk dan akhirnya meninggal dunia. Meskipun duka mendalam menyelimuti keluarga dan sahabat, perjuangan Ibrahim melawan rasa sakit dan penyakitnya tetap di kenang sebagai contoh keteguhan hati dan semangat juang yang tinggi. Kepergian Ibrahim meninggalkan kenangan akan sosok yang kuat dan penuh kasih sayang, yang tetap tegar hingga akhir hayatnya.
Perjuangan Ibrahim mengingatkan pentingnya dukungan keluarga dan ketegaran mental dalam menghadapi penyakit serius seperti stroke, serta menjadi pengingat bagi masyarakat akan bahaya stroke yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan memerlukan penanganan cepat dan tepat.
Detik-Detik Menjelang Kepergian Suami Najwa Shihab
Detik-Detik Menjelang Kepergiaan Suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Assegaf, penuh dengan perjuangan melawan penyakit stroke yang di deritanya. Ibrahim di rawat intensif di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta Timur, selama kurang lebih empat hingga enam hari sebelum menghembuskan napas terakhir pada Selasa, 20 Mei 2025, pukul 14.29 WIB. Kondisi kesehatannya memburuk secara cepat akibat stroke hemoragik yang menyebabkan pendarahan di otak, sehingga fungsi vital tubuhnya terganggu.
Selama masa perawatan, keluarga dan Najwa Shihab setia mendampingi Ibrahim, memberikan dukungan penuh di tengah situasi yang sangat berat. Menurut adik almarhum, Rifqi Sjarief Assegaf, keluarga sudah cukup siap secara mental karena proses sakit yang tidak berlangsung secara mendadak, sehingga mereka memiliki waktu untuk menemani dan melepas kepergian Ibrahim dengan ikhlas. Najwa dan keluarga juga harus mengambil keputusan sulit terkait kelanjutan perawatan medis, termasuk penggunaan alat bantu hidup. Yang akhirnya di putuskan untuk mengembalikan Ibrahim kepada Sang Pencipta.
Suasana di rumah sakit dan rumah duka di kawasan Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Di penuhi dengan doa dan dukungan dari keluarga, sahabat, serta tokoh publik. Pemakaman Ibrahim di laksanakan pada Rabu, 21 Mei 2025, di TPU Jeruk Purut, dengan kehadiran sejumlah tokoh penting seperti mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengenang almarhum sebagai sosok baik dan penuh kebaikan. Najwa Shihab mengungkapkan kesedihan mendalam sekaligus rasa syukur atas momen terakhir bersama Ibrahim, menggambarkan bagaimana mereka sempat tertawa bersama dan kini Ibrahim telah bertemu kembali dengan putri mereka yang meninggal dunia saat bayi, Namiyah, dalam pelukan abadi di liang lahad yang sama.
Perjalanan detik-detik terakhir ini menunjukkan ketegaran keluarga Najwa Shihab dalam menghadapi kehilangan besar, sekaligus mengingatkan pentingnya dukungan dan ikhlas dalam melepas orang tercinta kembali ke sisi Tuhan. Itulah beberapa penjelasan yang bisa kamu ketahui mengenai Perjalanan.