BeritaTV24

Berita Hits & Viral TV Hari Ini

News

Pembangunan IKN Baru Menyerap Anggaran Rp11,2 Triliun

Pembangunan IKN Baru Menyerap Anggaran Rp11,2 Triliun
Pembangunan IKN Baru Menyerap Anggaran Rp11,2 Triliun

Pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara) Terus Mengalami Percepatan Terutama Menjelang Perayaan HUT Republik Indonesia Yang Ke-79. Dalam rangka memastikan acara tahunan yang sakral ini dapat berjalan dengan lancar. Dalam hal ini pemerintah dan pihak terkait sedang berusaha keras untuk mempercepat berbagai proses pembangunan. Percepatani ni mencakup berbagai aspek dari proyek, mulai dari infrastruktur dasar hingga fasilitas pendukung yang di perlukan. Fokus utama adalah memastikan bahwa semua persiapan selesai tepat waktu sehingga acara perayaan kemerdekaan dapat berlangsung dengan sukses di IKN. Upaya ini juga bertujuan untuk menunjukkan komitmen Indonesia terhadap pengembangan ibu kota baru. Serta, juga menegaskan kesiapan negara dalam menyambut perubahan besar ini. Hal ini untuk memantau progres, banyak yang bertanya tentang realisasi anggaran pembangunan IKN hingga bulan Juli. Berdasarkan laporan tertentu, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp11,2 triliun untuk berbagai kegiatan pembangunan.

Anggaran ini di gunakan untuk membiayai berbagai aspek proyek. Hal ini termasuk konstruksi gedung pemerintah, pembangunan infrastruktur transportasi, serta pengembangan fasilitas umum dan sosial. Dengan adanya, pembangunan IKN menunjukkan kemajuan yang signifikan. Hal ini dengan adanya percepatan ini, di harapkan proyek ini akan dapat menyelesaikan tahapan-tahapan pentingnya sesuai jadwal. Di satu sisi juga akan memastikan bahwa Ibu Kota Nusantara siap untuk menyambut berbagai acara penting. Hal ini termasuk perayaan kemerdekaan yang akan datang. Tak hanya itu, pembangunan IKN juga di pantau secara ketat untuk memastikan bahwa seluruh tahapan di lakukan sesuai standar yang di tetapkan. Hal ini termasuk aspek lingkungan dan sosial.

Komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan menjadi salah satu prioritas utama. Sehingga, IKN dapat menjadi model ibu kota yang modern, hijau, dan ramah lingkungan. Dengan adanya kemajuan ini, IKN Nusantara di harapkan tidak hanya menjadi pusat pemerintahan yang baru. Tetapi, hal ini juga simbol kemajuan dan inovasi Indonesia di masa depan.

Pembangunan IKN Merupakan Salah Satu Proyek Strategis Pemerintah

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyatakan bahwa hingga Juli 2024, realisasi dana dalam hal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) telah mencapai Rp11,2 triliun. Angka ini mencerminkan sekitar 26,4 persen dari total pagu anggaran yang telah di alokasikan oleh pemerintah untuk tahun 2024. Hal ini yang mencapai Rp42,5 triliun. Menurut Sri Mulyani, meskipun jumlah yang telah di cairkan baru mencapai Rp11,2 triliun, bukan berarti keseluruhan belanja anggaran akan terbatas pada jumlah tersebut. Sri Mulyani menjelaskan bahwa penyerapan anggaran biasanya mengalami peningkatan signifikan, terutama pada kuartal ketiga dan keempat tahun berjalan. “Memang baru Rp11,2 triliun yang di cairkan dari pagu anggaran Rp42,5 triliun untuk pembangunan IKN pada tahun 2024 ini. Namun, kita biasanya melihat akselerasi penyerapan anggaran terjadi pada kuartal ketiga dan keempat,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Agustus yang berlangsung di Jakarta pada Selasa, 13 Agustus 2024.

Pembangunan IKN Merupakan Salah Satu Proyek Strategis Pemerintah yang bertujuan untuk menciptakan pusat pemerintahan baru di Indonesia. Sejak awal, pemerintah telah menekankan pentingnya keberlanjutan dan efisiensi dalam pembangunan IKN. Hal ini yang di proyeksikan akan menjadi simbol kemajuan dan inovasi bagi bangsa. Pagu anggaran sebesar Rp42,5 triliun yang telah di tetapkan untuk tahun 2024 mencerminkan komitmen kuat pemerintah dalam mendukung percepatan pembangunan ini.

Sri Mulyani juga menambahkan bahwa anggaran untuk pembangunan IKN akan terus di serap sesuai dengan rencana kerja dan target yang telah di tetapkan. “Kami akan memastikan bahwa anggaran yang telah di alokasikan benar-benar di gunakan secara optimal untuk mendukung pembangunan IKN yang berkelanjutan,” tegasnya. Dengan demikian, di harapkan pembangunan ini dapat berjalan sesuai dengan timeline yang telah di tetapkan dan mampu memenuhi harapan pemerintah dan masyarakat. Konferensi pers APBN KiTa edisi Agustus ini menjadi ajang bagi Sri Mulyani untuk memberikan gambaran terkini mengenai progres pembangunan IKN. Serta, juga penyerapan anggaran yang terus di pantau oleh pemerintah.

Perumahan Rakyat (PUPR) Telah Menandatangani Sekitar 108 Kontrak Pembangunan

Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Indonesia, menjelaskan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Telah Menandatangani Sekitar 108 Kontrak Pembangunan dengan nilai total mencapai Rp84,2 triliun. Namun, ia juga menekankan bahwa tidak semua dana tersebut telah di realisasikan atau di cairkan. Karena, kontrak-kontrak tersebut di atur berdasarkan termin atau tahap pencapaian tertentu. Menurut Sri Mulyani, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, telah menjelaskan bahwa meskipun kontrak-kontrak pembangunan ini telah di tandatangani. Hal ini seperti pencairan dana baru akan di lakukan setelah pekerjaan sesuai dengan kontrak tersebut dis elesaikan. “Pak Bas (Basuki Hadimuljono) mengatakan bahwa ada 108 paket kontrak dengan nilai Rp84,2 triliun. Kontrak-kontrak ini sudah ada, tetapi bukan berarti dananya sudah di cairkan karena mereka harus menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu. Hal ini sebelum kami melakukan pembayaran, atau sesuai dengan perjanjian kontrak yang di atur per termin,” ungkap Sri Mulyani.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan bahwa pendekatan pembayaran bertahap ini merupakan bagian dari upaya pemerintah. Hal ini untuk memastikan efisiensi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran. Pemerintah ingin memastikan bahwa setiap dana yang di keluarkan benar-benar di gunakan. Hal ini untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan standar yang telah di tetapkan. Dalam konteks pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), pendekatan ini juga diterapkan untuk memastikan bahwa setiap tahap pembangunan IKN di laksanakan dengan baik dan tepat waktu. Pemerintah memiliki komitmen kuat untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan modern. Sehingga, penerapan kontrak bertahap ini di harapkan dapat meningkatkan transparansi dan kualitas dalam setiap proyek yang di laksanakan. Sri Mulyani menambahkan bahwa Kementerian PUPR terus memantau perkembangan setiap proyek dan akan memastikan bahwa pembayaran di lakukan sesuai dengan progres yang di capai di lapangan.

Dengan strategi ini, pemerintah berharap dapat memaksimalkan efektivitas anggaran dalam mendukung proyek-proyek besar. Hal ini termasuk pembangunan IKN, yang merupakan salah satu prioritas utama pemerintah dalam membangun masa depan Indonesia.

Hingga Saat Ini Telah Terealisasi Sebesar Rp9,0 Triliun

Rincian realisasi dana untuk proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di bagi menjadi dua kategori utama, yaitu klaster infrastruktur dan non-infrastruktur. Pada klaster infrastruktur, Hingga Saat Ini Telah Terealisasi Sebesar Rp9,0 Triliun dari total pagu anggaran yang di alokasikan sebesar Rp39,3 triliun. Anggaran ini di gunakan untuk berbagai aspek pembangunan yang krusial bagi kelancaran proyek IKN. Secara khusus, anggaran tersebut di alokasikan untuk pembangunan gedung di kawasan Istana Negara, area Kemenko, dan kementerian lainnya. Hal ini termasuk gedung Otorita IKN (OIKN) yang menjadi pusat pengelolaan kawasan tersebut. Selain itu, dana juga di gunakan untuk membangun menara rusun bagi ASN dan personel Hankam, rumah tinggal bagi menteri, serta rumah sakit yang akan melayani kebutuhan kesehatan di IKN.

Pembangunan infrastruktur jalan juga menjadi prioritas, dengan anggaran yang di alokasikan untuk pembangunan jalan tol IKN, serta jalan dan jembatan yang menghubungkan berbagai bagian IKN. Tidak hanya itu, pembangunan Bandara VVIP juga menjadi bagian dari realisasi anggaran. Hal ini yang penting untuk mendukung mobilitas tinggi di kawasan tersebut. Selain proyek infrastruktur fisik, anggaran juga di gunakan untuk kegiatan pemetaan, pemantauan, dan evaluasi. Hal ini yang bertujuan untuk memastikan setiap tahap pembangunan berjalan sesuai rencana. Proyek penataan dan penyempurnaan kawasan Bendungan Sepaku Semoi, embung di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Serta, juga pengendalian banjir di IKN juga mendapat perhatian khusus.

“Kami juga telah menambahkan anggaran untuk belanja VVIP, pembangunan jalan tol, dan jembatan di IKN, di mana beberapa sudah mulai beroperasi. Namun, ada beberapa aspek yang masih perlu di sempurnakan. Selain itu, fasilitas air akan di tingkatkan, dengan rencana pembangunan 22 embung yang akan di tambah menjadi 30, atau bahkan hingga 60,” kata Sri Mulyani, menekankan pentingnya kesinambungan dalam Pembangunan IKN.