Permata Bank Raih Laba Bersih Rp1,5 Triliun Di 1-2024
Permata Bank Raih Laba Bersih Rp1,5 Triliun Di 1-2024

Permata Bank Raih Laba Bersih Rp1,5 Triliun Di 1-2024

Permata Bank Raih Laba Bersih Rp1,5 Triliun Di 1-2024

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Permata Bank Raih Laba Bersih Rp1,5 Triliun Di 1-2024
Permata Bank Raih Laba Bersih Rp1,5 Triliun Di 1-2024

Permata Bank (BNLI) Berhasil Mencatakan Laba Bersih Sebesar IDR 1,5 Triliun Pada Semester Pertama Pada Tahun 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 8,7 persen di bandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Pertumbuhan positif ini mencerminkan keberhasilan bank ini dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan menunjukkan kekuatan dukungan dari nasabah serta pemegang saham utama, Bangkok Bank. Selain mencatat laba yang memuaskan, Permata Bank juga berhasil mencatat sinergi ekosistem yang solid bersama Bangkok Bank. Hal ini yang berfungsi sebagai pemegang saham pengendali. Bank ini terus mempertahankan posisi likuiditas yang aman serta strutktur modal yang kuat. Hal ini yang berkontribusi pada stabilitas dan kekokohan posisinya sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia. Dalam pernyataannya, Meliza M Rusli, Direktur Utama Permata Bank, menjelaskan bahwa meskipun ketidakpastian perekonomian global masih ada, bank ini terus menunjukkan kinerja yang positif. Ini merupakan hasil dari dukungan berkelanjutan dari nasabah serta komitmen Bangkok Bank.

Meliza menambahkan bahwa peningkatan kinerja ini juga di dorong oleh strategi menajamen biaya yang disiplin. Serta, efisiensi operasional yang optimal melalui penerapan teknologi digital. Memaskui tahun keempat dalam kemitraan dengan Bangkok Bank, Permata Bank mendapatkan dorongan untuk terus berkembang dan memberikan nilai yang signifikan. Hal ini baik untuk pasar domestik Indonesia maupun untuk kawasan ASEAN secara keseluruhan.

Selan laba bersih, Permata Bank juga melaporkan total aset sebesar IDR 258,4 trilliun pada paruh pertama tahun ini. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,8 persen di bandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Di satu sisi, ini mencerminkan kinerja solid dan konsistensi dalam strategi bisnis bank tersebut. Pencapaian ini menjadi bukti keberhasilan dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan di tengah tantangan ekonomi yang terus berkembang.

Permata Bank Berhasil Memperluas Jangkauan Dan Meningkatkan Kepercayaan Di Kalangan Perusahaan Besar

Pertumbuhan laba bersih ini di dukung oleh peningkatan penyaluran kredit sebesar 10,2 persen secara tahunan (yoy) menjadi IDR 151,4 triliun, serta perbaikan dalam pengelolaan kualitas aset Permata Bank. Kenaikan ini terjadi seiring dengan peningkatan penyaluran kredit ke segmen korporasi sebesar 17,3 persen yoy. Hal ini menunjukkan bahwa Permata Bank Berhasil Memperluas Jangkauan Dan Meningkatkan Kepercayaan Di Kalangan Perusahaan Besar. Selain itu, rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio/LDR) juga mengalami peningkatan yang signifikan. Ini mencapai 78,2 persen pada Juni 2024 di bandingkan dengan 73,3 persen pada Juni 2023. Kenaikan ini mencerminkan peningkatan efisiensi dalam pemanfaatan dana simpanan untuk penyaluran kredit, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan profitabilitas bank. Direktur Utama Permata Bank, Meliza M Rusli, menyatakan bahwa peningkatan ini merupakan hasil dari komitmen kuat bank dalam menerapkan prinsip kehati-hatian dalam setiap langkah penyaluran kredit.

“Kami berkomitmen untuk selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit dan pengawasan kualitas portofolio kredit. Ini penting untuk memastikan bahwa pertumbuhan kredit yang kami capai tidak hanya cepat, tetapi juga berkelanjutan dan berkualitas tinggi”, ujar Meliza. Meliz juga menyoroti pentingnya peran teknologi dan digitalisasi dalam mendukung efisiensi operasional bank. Menurutnya, strategi manajemen biaya yang disiplin dan efisiensi operasional yang di optimalkan melalui digitalisasi telah membantu Permata Bank dalam mencapai kinerja yang kuat. “Digitalisasi bukan hanya tentang meningkatkan efisiensi. Tetapi, hal ini juga tentang memberikan layanan yang lebih baik dan lebih cepat kepada nasabah kami”, tambahnya.

Dengan pencapaian tersebut, Permata Bank optimis dapat terus tumbuh dan memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan. Meliza menegaskan bahwa kerja sama dengan Bangkok Bank, sebagap pemegang saham pengendali, telah memberikan dorongan signifikan bagi bank tersebut untuk terus berkembang. Hal ini menjadi salah satu bank terkemuka di Indonesia dan kawasan ASEAN.

Mengelola Risiko Kredit Secara Efektif

Di sisi lain, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) Gross dan Loan at Risk (LAR) Permata Bank tercatat masing-masing sebesar 2,4 persen dan 7,8 persen pada Juni 2024. Angka-angkan ini menunjukkan perbaikan yang signifikan di bandingkan dengan periode yang sama tahun lalu serta kuartal sebelumnya. Ini mencerminkan upaya berkelanjutan bank tersebut dalam Mengelola Risiko Kredit Secara Efektif. Meliza M Rusli, Direktur Utama Permata Bank, menyatakan bahwa untuk mengantisipasi potensi penurunan risiko kredit, bank ini terus mengadopsi pendekatan konservatif. Pendekatan ini terlihat dari rasio cakupan NPL dan rasio cakupan LAR yang berada pada tingkat yang sangat prudensial, masing-masing sebesar 337,9 persen dan 103,2 persen. Meliza menambahkan bahwa pendekatan konservatif ini merupakan bagian integral dari strategi manajemen risiko Permata Bank. Hal ini yang bertujuan untuk menjaga stabilitas dan kesehatan keuangan bank dalam jangka panjang.

“Kami terus berkomitmen untuk menjaga kebutuhan cadangan dengan pendekatan yang konservatif. Sehingga, kami dapat menghadapi potensi penurunan risiko kredit dengan lebih baik. Hal ini sangat penting dalam menjaga kepercayaan nasabah dan pemangku kepentingan lainnya”, jelas Meliza. Untuk menangani kredit bermasalah, bank ini menerapkan berbagai strategi, termasuk restruturisasi, litigasi, dan penjualan aset. Upaya-upaya ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi tingkat NPL tetapi juga untuk memaksimalkan pemuliha aset yang bermasalah”. Penyelesaian kredit bermasalah tetap menjadi prioritas kami, dan kami menggunakan berbagai metode untuk memastikan bahwa kredit bermasalah dapat di selesaikan secara efisien dan efektif”, tambah Meliza.

Dalam konteks ini, Meliza menyoroti bahwa pentingnya sinergi antara berbagai departemen di Permata Bank untuk menangani kredi bermasalah. Menurutnya, keberhasilan dalam mengelola NPL dan LAR tidak terlepas dari kerjasama yang erat antara tim manajemen risiko, tim hukum, dan departemen lainnya. “Kami bekerja sebagai satu tim yang terintegrasi untuk mengatasi tantangan ini, dan hasilnya mulai terlihat dalam peningkatan rasio NPL dan LAR kami”, ujar Meliza.

Menjaga Rasio Cost To Income Ratio (CIR) Pada Tingkat Yang Lebih Efisien

Sebagai hasil dari penerapan manajemen biaya yang lebih disiplin dan proses digitaisasi, Permata Bank berhasil Menjaga Rasio Cost To Income Ratio (CIR) Pada Tingkat Yang Lebih Efisien, yaitu 49,6 persen pada Juni 2024. Hal ini di bandingkan dengan 51,5 persen pada Desember 2022. Pendekatan ini tidak hanya membantu mengendalikan biaya, tetapi juga meningkatkan efisiensi oparasional secara keseluruhan. Selain itu, total simpanan nasabah di Permata Bank mencapai IDR 191,8 triliun pada semester pertama 2024. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 3,4 persen di bandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023. Rasio CASA (Current Account Savings Account) tetap stabil di level 56,3 persen. Hal ini menunjukkan kepercayaan nasabah terhadap produk simpanan bank yang tetap kuat.

Dalam hal permodalan, Permata Bank menunjukkan kinerja yang sanga baik dengan rasio CAR (Capital Adequacy Ratio) dan CET-1 (Common Equity Tier 1). Hal ini masing-masing tercatat sebesar 35,4 persen dan 26,6 persen pada semester pertama 2024. Rasio ini menunjukkan bahwa bank ini memiliki modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan dan ekspansi bisnis di masa depan. Direktur Utama Permata Bank, Meliza M Rusli, menekankan pentingnya struktur permodalan yang kuat bagi bank. “Struktur permodalan bank ini adalah salah satu yang terkuat di antara bank komersial terbesar di Indonesia. Hal ini mnejadi landasan penting untuk prosepk pertumbuhan usaha yang lebih luas di masa depan. Baik melalui pertumbuhan organik maupun anorganik”, ujar Meliza.

Dengan dasar yang kuat ini, hal ini terus berkembang dan memberikan nilai tambah bagi nasabah serta pemangku kepenitngan lainnya yang di tawarkan dari Permata Bank.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait